Rukun Umroh: Penjelasan Lengkap 5 Rukun Wajib dalam Ibadah Umroh (Panduan Jamaah Pemula hingga Berpengalaman)
Ibadah Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat mulia dalam Islam. Meski tidak wajib seperti haji, Umroh menjadi amalan yang dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Ribuan jamaah Indonesia setiap tahun berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan Umroh, baik bersama keluarga, pasangan, maupun rombongan. Agar ibadah Umroh sah dan diterima Allah Ta’ala, jamaah wajib memahami bahwa dalam pelaksanaan Umroh terdapat rukun-rukun tertentu yang tidak boleh ditinggalkan.

Dalam fikih, mayoritas ulama sepakat bahwa rukun Umroh ada 5, yaitu:
-
Ihram (niat Umroh dari miqat)
-
Thawaf
-
Sa’i
-
Tahallul (memotong rambut)
-
Tertib (mengikuti urutan ibadah)
Kelima rukun tersebut merupakan fondasi utama yang menjadikan ibadah Umroh sah. Jika salah satu ditinggalkan, maka Umroh tidak sempurna bahkan dapat menjadi tidak sah. Karena itu, artikel ini membahas secara lengkap dan rinci setiap rukun Umroh, sekaligus memberikan gambaran menyeluruh agar jamaah dapat melaksanakan Umroh dengan benar, tenang, dan sesuai sunnah.
1. Ihram – Memulai Ibadah Umroh dengan Niat yang Benar
Rukun pertama dalam Umroh adalah ihram, yaitu memasuki keadaan suci ibadah dengan niat. Ihram bukan sekadar mengganti pakaian dengan kain putih, tetapi tentang memasuki fase ibadah yang di dalamnya terdapat aturan, adab, dan larangan tertentu.
Ihram Dilakukan di Miqat
Jamaah yang ingin melaksanakan Umroh wajib berniat dari miqat, yaitu batas tempat yang telah ditentukan oleh Nabi ﷺ. Setiap jamaah yang melewati miqat tidak boleh melewatinya tanpa niat ihram.
Pakaian Ihram
-
Laki-laki memakai dua kain putih (tanpa jahitan).
-
Wanita memakai pakaian yang menutup aurat dengan longgar dan sopan.
Bacaan Talbiyah
Setelah niat, jamaah membaca talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ
لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ
إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ
لَا شَرِيكَ لَكَ
Latin:
Labbaika Allahumma labbaik…
Talbiyah dibaca terus menerus hingga memulai thawaf.
Larangan Saat Ihram
-
Tidak memakai wangi-wangian
-
Tidak memotong kuku atau rambut
-
Tidak berburu
-
Tidak berhubungan suami istri
-
Tidak memakai pakaian berjahit bagi laki-laki
Ihram adalah rukun yang membuka pintu ibadah Umroh, sehingga jamaah harus benar-benar memahami tahapannya.
2. Thawaf – Mengelilingi Ka’bah sebagai Simbol Tauhid
Rukun kedua adalah thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan kembali berakhir di titik yang sama. Selama thawaf, jamaah mengisi waktu dengan doa, dzikir, istighfar, dan memohon hajat pribadi.
Syarat Thawaf
Agar thawaf sah, jamaah harus:
-
Dalam keadaan suci dari hadas dan najis
-
Menjadikan Ka’bah di sisi kiri
-
Thawaf dilakukan di area Masjidil Haram
Makna Spiritual Thawaf
Thawaf adalah momen ketika seorang hamba meletakkan dirinya di hadapan Allah. Putaran demi putaran melambangkan kepasrahan dan ketundukan seorang hamba kepada Rabb-nya. Setiap langkah yang dilakukan menjadi bentuk dzikir dan penghambaan.
Banyak jamaah merasa bahwa thawaf adalah momen paling menyentuh, karena di sinilah kalbu dan jiwa terasa sangat dekat dengan Allah.
3. Sa’i – Perjalanan antara Shafa dan Marwah
Setelah thawaf, rukun berikutnya adalah Sa’i, yaitu perjalanan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.
Landasan Sa’i dalam Al-Qur’an
Allah berfirman:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syiar-syiar Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 158)
Praktik Sa’i sesuai Sunnah
-
Memulai dari bukit Shafa
-
Membaca ayat Shafa–Marwah
-
Membaca dzikir yang dicontohkan Rasulullah ﷺ
-
Mengangkat tangan ketika berdoa menghadap kiblat
-
Laki-laki berlari kecil di area lampu hijau
-
Wanita berjalan biasa
Hitungan tujuh kali:
-
Shafa → Marwah = 1
-
Marwah → Shafa = 2
-
Berakhir di Marwah pada hitungan ke-7
Makna Sa’i
Sa’i mengingatkan kita pada perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, ketika mencari air untuk Nabi Ismail. Ini adalah perjalanan kesabaran, keikhlasan, dan tawakal yang Allah abadikan sebagai syiar. Jamaah yang melakukan Sa’i bukan hanya melangkahkan kaki, tapi mengikuti jejak keimanan yang telah dicontohkan.
4. Tahallul – Mengakhiri Ibadah dengan Memotong Rambut
Setelah Sa’i selesai, jamaah melakukan tahallul, yaitu memotong rambut sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian ibadah Umroh.
Cara Tahallul
-
Laki-laki dianjurkan mencukur habis (halq), atau minimal memotong seluruh rambut.
-
Wanita cukup memotong ujung rambut sekitar 1–2 cm.
Dengan melakukan tahallul, seluruh larangan ihram menjadi boleh kembali, seperti memakai wangi-wangian, memakai pakaian berjahit, dan aktivitas lainnya.
Tahallul memiliki makna pembersihan diri, awal lembaran baru, dan tanda bahwa jamaah telah menyelesaikan ibadah dengan sempurna.
5. Tertib – Melakukan Rukun secara Berurutan
Rukun kelima adalah tertib, yaitu memastikan bahwa seluruh rukun Umroh dilakukan secara berurutan:
-
Ihram
-
Thawaf
-
Sa’i
-
Tahallul
Jika tertib tidak dilakukan, ibadah Umroh menjadi tidak sesuai tata cara yang disyariatkan. Karena itu, penting bagi jamaah untuk mengikuti alur bimbingan pembimbing umroh (muthawwif) agar tidak terjadi kesalahan.
Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Jamaah
Agar jamaah lebih berhati-hati, berikut beberapa kesalahan umum:
1. Tidak berniat ihram di miqat
Ini membuat jamaah terkena dam karena melanggar aturan miqat.
2. Salah hitungan thawaf dan Sa’i
Sering terjadi karena kurangnya pembimbing.
3. Laki-laki berlari sepanjang Sa’i
Yang sunnah hanya berlari di area lampu hijau saja.
4. Mengangkat tangan saat di Shafa–Marwah seperti takbir shalat
Padahal yang benar adalah mengangkat tangan untuk berdoa, bukan takbir.
5. Menggabungkan rukun dengan sembarangan
Misalnya Sa’i sebelum thawaf, atau tahallul sebelum Sa’i.
Kesalahan seperti ini dapat merusak kesempurnaan ibadah Umroh, sehingga pemahaman rukun dan bimbingan sangat diperlukan.
Pentingnya Bimbingan Travel Umroh yang Berkompeten
Meskipun rukun Umroh terlihat sederhana, banyak jamaah kebingungan saat di lapangan. Keramaian, suasana baru, dan kondisi fisik membuat jamaah memerlukan pendampingan yang sabar, teliti, dan berpengalaman.
Travel umroh yang profesional akan membantu jamaah dalam:
-
Mengarahkan posisi tawaf yang benar
-
Mengingatkan hitungan Sa’i
-
Menghindari kesalahan manasik
-
Memberikan edukasi fiqih sebelum keberangkatan
-
Memastikan jamaah memahami larangan ihram
-
Memberi support fisik dan mental selama ibadah
Inilah alasan mengapa pemilihan travel umroh tidak boleh asal.
Rekomendasi Travel Umroh Amanah: Maktap Travel – Umroh Tuk Semua (UTS)
Untuk jamaah Indonesia yang ingin Umroh dengan tenang, nyaman, dan mendapatkan bimbingan ibadah sesuai sunnah, Maktap Travel adalah pilihan tepat.
Sebagai penyelenggara umroh resmi dengan tagline Umroh Tuk Semua (UTS), Maktap Travel memiliki komitmen kuat untuk memberikan pengalaman ibadah terbaik.
Keunggulan Maktap Travel
✓ Resmi berizin
✓ Pembimbing ibadah berpengalaman
✓ Bimbingan manasik berkala
✓ Program hemat & premium
✓ Pendampingan 24 jam selama di tanah suci
✓ Hotel nyaman dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
✓ Harga sesuai pelayanan, amanah, dan transparan
Maktap Travel membantu jamaah menyempurnakan rukun Umroh dari awal hingga selesai, memastikan ibadah berjalan sesuai syariat dan petunjuk Nabi ﷺ.
WA: 0821-1999-9454
Website: maktap.co.id
✨ Maktap Travel – Umroh Tuk Semua.

