Enam Nama Mulia Ka’bah yang Disebut dalam Al-Qur’an
Ka’bah adalah pusat dari segala arah kaum Muslimin, tempat jutaan hamba Allah menumpahkan rindu dalam sujud dan doa. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa bangunan suci ini tidak hanya disebut dengan satu nama saja.
Dalam Al-Qur’an, Allah menyebut Ka’bah dengan berbagai istilah yang semuanya menggambarkan kemuliaan dan kedudukannya. Berikut enam di antaranya:
1. Al-Ka’bah (ٱلْكَعْبَة)
Nama paling umum yang merujuk pada bangunan suci ini.
Disebutkan dalam QS. Al-Māidah: 97:
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat peribadatan bagi manusia…”
2. Al-Bait (ٱلْبَيْت)
Maknanya adalah “rumah”.
Disebut dalam QS. Ali ‘Imran: 96:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Al-Bait yang di Makkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh manusia.”
3. Baitullah (بَيْتُ ٱللّٰهِ)
Secara harfiah berarti “Rumah Allah”.
Tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 125:
“Dan ingatlah ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman…”
4. Al-Bait Al-Haram (ٱلْبَيْت ٱلْحَرَام)
Artinya “Rumah Suci”, dinamakan demikian karena kawasan Haram memiliki kehormatan khusus — dilarang berburu, mencabut pepohonan, dan melakukan tindakan yang merusak.
Disebut dalam QS. Al-Māidah: 97.
5. Al-Bait Al-‘Atiq (ٱلْبَيْت ٱلْعَتِيق)
Artinya “Rumah Tua/Nenal”.
Tercantum dalam QS. Al-Hajj: 29:
“…dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu.”
6. Qiblat (قِبْلَة)
Sebagai arah shalat bagi seluruh kaum Muslimin.
Disebut dalam QS. Al-Baqarah: 144:
“…Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.”
Beragamnya penyebutan Ka’bah dalam Al-Qur’an menunjukkan betapa agung dan tingginya kedudukannya di sisi Allah. Setiap nama membawa makna, sejarah, sekaligus kemuliaan.
Semoga yang membaca tulisan ini diberi kesempatan oleh Allah untuk segera menjejakkan kaki di Baitullah dan merasakan ketenangan ibadah di hadapan Ka’bah. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
