Secara bahasa, “badal” berarti pengganti. Maka, Badal Umroh adalah ibadah umroh yang dilakukan oleh seorang muslim atas nama orang lain yang sudah meninggal atau tidak mampu melaksanakannya sendiri.
Badal umroh diperbolehkan secara syariat, sebagaimana terdapat dalam hadis sahih riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ ﷺ سَمِعَ رَجُلاً يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ.قَالَ « مَنْ شُبْرُمَةَ ». قَالَ أَخٌ لِى أَوْ قَرِيبٌ لِى.قَالَ « حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ ». قَالَ لاَ.قَالَ « حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ ».
Artinya:
“Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi ﷺ pernah mendengar seseorang mengucapkan, ‘Labbaik ‘an Syubrumah (Aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah)’.Nabi ﷺ bertanya, ‘Siapa Syubrumah?’Ia menjawab, ‘Saudaraku atau kerabatku.’Nabi ﷺ bersabda, ‘Berhajilah untuk dirimu terlebih dahulu, kemudian berhajilah untuk Syubrumah.’”(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadis ini menjadi dasar bahwa seseorang boleh mewakilkan ibadah haji atau umroh kepada orang lain, dengan syarat si wakil sudah pernah melaksanakan ibadah tersebut untuk dirinya sendiri terlebih dahulu.
Sudah meninggal dunia, namun semasa hidup memiliki niat dan kemampuan finansial untuk berhaji/umroh.
Masih hidup, tetapi mengalami sakit parah atau uzur permanen yang membuatnya tidak mungkin lagi melakukan perjalanan jauh.
Ibadah badal hanya boleh dilakukan untuk satu orang dalam satu pelaksanaan (tidak boleh digabung untuk dua nama atau lebih dalam satu ritual).
Sebagai penyelenggara resmi perjalanan ibadah, Maktap Travel menyediakan layanan Badal Umroh Amanah dan Terpercaya, dilaksanakan langsung oleh jamaah, tour leader atau mutowif yang sedang berada di Tanah Suci. Setiap pelaksanaan disertai:
Sertifikat resmi atas nama yang dibadalkan
Dokumentasi foto/video singkat saat pelaksanaan
Doa khusus di depan Ka’bah dan Multazam
Laporan pelaksanaan kepada pihak pendaftar
Pelaksanaan dilakukan sesuai syariat Islam, dimulai dari niat ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul atas nama orang yang diwakilkan.